Jakarta – Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) dan LSM “Yayasan Promosi dan Pengembangan Hak Perempuan” (FWRPD) Taiwan secara bersama-sama menyelenggarakan “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan” (TGEW) sebagai bagian dari rangkaian acara “Hari Perempuan Internasional” yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Siaran pers Divisi Informasi Pers Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta, Rabu (9/3/2022) menyebutkan, selama dua tahun terakhir acara “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan” menarik perhatian komunitas internasional.
Penyelenggaraan acara tersebut, khusus tahun ini disesuaikan dengan tema Komisi Status Perempuan PBB sesi ke 66 (CSW 66), yakni “Kebijakan dan solusi perubahan iklim, lingkungan, dan pengurangan risiko bencana untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan”.
Selain mengadakan forum online “Climate Justice Leaders Forum” (Forum Pemimpin untuk Keadilan Iklim) dan mengundang LSM Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan paralel LSM-CSW, demi memperluas skala dan spesifikasi program, juga diadakan resepsi “Women’s Power Night” pada Hari Perempuan Internasional.
“Women’s Power Night” rencananya akan digelar di Hotel Taipei pada pukul 18:00 dalam momen “International Women’s Day” tanggal 8 Maret 2022 dengan tuan rumah Menteri Luar Negeri Taiwan Wu Zhaoxie.
Selain mengundang utusan wanita dari berbagai negara, Menteri Perempuan dari Yuan Eksekutif, perwakilan perempuan dari perusahaan Taiwan, cendekiawan dan pakar di bidang kesetaraan gender dan perlindungan lingkungan, serta ketua LSM lokal dan internasional, Panitia secara khusus juga mengundang Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Pada acara tersebut Presiden Taiwan akan menyampaikan pidato singkat untuk memimpin pembukaan rangkaian kegiatan “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan” tahun ini.
Sementara itu dekorasi ruangan acara difokuskan pada perlindungan lingkungan hijau dan perubahan iklim. Disamping menunjukkan perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan promosi kesetaraan gender, tamu undangan juga diajak untuk dapat memahami tindakan Taiwan dalam menghadapi masalah perubahan iklim dengan cara yang intelek dan menarik.
“Women’s Power Night” di Taipei itu sendiri akan disiarkan secara langsung di Facebook Kementerian Luar Negeri Taiwan (facebook.com/mofa.gov.tw), dan MOFA mengajak teman-teman Indonesia untuk secara bersama-sama menyaksikan acara International Women’s Day tersebut.
Selain itu, juga akan diadakan forum internasional online pada 15 Maret pukul 20.30 waktu Taipei dengan tema “Climate Justice Leaders Forum”. Sejumlah kalangan kelas atas internasional akan diundang untuk menghadiri forum tersebut.
Forum itu akan terbagi dalam tiga sesi, yakni forum tokoh politik, keynote speech, dan tokoh LSM. Pada Forum Pemimpin Politik, Menteri Urusan Ekonomi Taiwan Wang Meihua akan berbagi pengalaman tentang kebijakan dan langkah Taiwan untuk mendorong partisipasi perempuan dan mempromosikan energi bersih.
Kemudian mantan pemimpin Partai Hijau Inggris Sir Natalie Louise Bennett akan menyampaikan keynote speech untuk berbagi inisiatif kebijakan lingkungan Partai Hijau, dan Menteri Pendidikan Kepulauan Marshall Kitlang Kabuya akan menyampaikan pidato tentang negara-negara kepulauan Pasifik yang saat ini sedang menghadapi tantangan iklim yang parah.
Sementara itu dalam sesi dialog tokoh LSM akan tampil Tara DePorte, pendiri dan CEO Human Impact Institute di Amerika; Ann K. Singeo, CEO kelompok konservasi lingkungan Palau Ebiil Society; dan aktivis perempuan iklim Taiwan Wang Xuanru yang akan berbagi pengalaman berharga dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan perubahan iklim.
Semua sesi forum akan disiarkan secara langsung di Facebook dan YouTube Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Pertemuan paralel Forum CSW-LSM tahunan itu sendiri adalah forum internasional yang penting bagi pertemuan masyarakat sipil di berbagai negara untuk mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Disebutkan pula, Kementerian Luar Negeri Taiwan secara aktif membantu LSM untuk berpartisipasi dalam pertemuan itu. Selain hampir 20 LSM yang berpartisipasi dalam CSW66 tahun ini, juga telah diselenggarakan 27 konferensi paralel yang merupakan pencapaian rekor tertinggi saat ini.
Pada 14-24 Maret mendatang mereka akan berbagi pengalaman dengan komunitas internasional tentang pencapaian nyata orang Taiwan dalam mempromosikan kesetaraan gender serta pemberdayaan ekonomi perempuan dan bagaimana upaya mereka mengatasi perubahan iklim.
Mereka juga akan menunjukkan kreativitas, eksekusi, dan ketahanan yang bersemangat perempuan Taiwan untuk membantu mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Disamping itu tahun ini Kementerian Luar Negeri Taiwan dan Asosiasi Hak Perempuan Taiwan bersama-sama memproduksi film pendek “Power of Women” yang berdurasi 1 menit 20 detik tentang tantangan perubahan iklim terhadap perempuan global dan bagaimana perempuan Taiwan beraksi serta bergabung dalam perang melawan pemanasan global.(Ril/SMSI)