“Untuk status siaga itu banyak di bagian barat, seperti Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, sampai Pangandaran, termasuk Bandung,” kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jabar Indra Gustari.
Kelima daerah yang telah menetapkan status siaga tersebut, ujar Indra Gustari, memiliki curah hujan yang tinggi dan berpotensi memicu bencana. Daerah siaga itu hampir sepanjang tahun curah hujannya tinggi. Bisa dipastikan tanah berat menahan air hujan dan jenuh sehingga tidak sanggup menampung.
“Sepanjang 2022, curah hujan di lima daerah siaga itu tinggi dan tidak ada musim kemarau. Karena itu, daerah ini kami sampaikan bisa lebih bahaya (paling rawan bencana alam),” ujar Indra Gustari.
Selain lima daerah dengan status siaga 1, tutur Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jabar, lima daerah lain di Jabar menerapkan status waspada bencana yang umumnya berada di wilayah utara Jabar. “Level daerah waspada itu Sumedang dan pesisir utara Jabar,” katanya.***