OKU TIMUR – Suasana mencekam terjadi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKU Timur hari ini.
Ratusan massa yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024 mengepung kantor KPU yang berada di Jalan Adiwiyata, Kota Baru Selatan, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Aksi protes yang semula berjalan damai berubah menjadi ricuh ketika massa mencoba menerobos masuk ke dalam Kantor KPU.
Aparat kepolisian yang telah bersiaga di lokasi segera bertindak, membentuk barikade untuk menghalau massa.
Bentrok antara polisi dan ratusan warga di OKU Timur ini tak bisa terhindar lagi. Dimana situasi memanas dengan aksi saling dorong antara massa dan petugas.
Beberapa kali terdengar teriakan dan lemparan benda dari arah massa. Namun, polisi berhasil mengendalikan situasi dan mencegah massa memasuki kantor KPU.
Upaya preventif dilakukan aparat kepolisian dengan menerjunkan tim negosiator awal untuk melakukan negosiasi agar aksi berjalan damai.
Namun aksi massa ternyata semakin beringas dan anarkis dengan melempari aparat, sehingga personil dari kepolisian lanjut turun menjaga kondusifitas hingga kendaraan armour water canon, kendaraan taktis Brimob, gas air mata dan pengurai massa dikerahkan untuk meredam aksi.
Aksi ini merupakan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) pengamanan Pilkada 2024, Senin 26 Agustus 2024.
Meski dibawah terik matahari, simulasi pengamanan yang digelar di jalan Adiwiyata depan Kantor KPU OKU Timur berjalan lancar.
Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi mengatakan, simulasi pengamanan ini berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada 2024.
Kendati Pilkada di Kabupaten OKU Timur sejauh ini relatif kondusif. Namun antisipasi masih wajib dilakukan.
“Tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak yang meningkat. Sehingga situasi politik menjadi tidak aman,” ujarnya.
Perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan masyarakat kata Kapolres, bisa menjadi pemicu terjadinya kerusuhan.
Karena perbedaan itu, menimbulkan rasa tidak puas. Baik pada penyelenggara pemilu maupun kepada lawan politik.
“Latihan Sispamkota ini perlu, sehingga kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” ungkapnya.
Potensi kerawanan sambung Kapolres, dapat terjadi di setiap tahapan Pilkada. Entah itu berupa pelanggaran maupun tindak pidana Pemilu.
“Ini harus ditangani dengan profesional, transparansi dan akuntabel,” tuturnya.
Untuk menjaga stabilitas Pilkada serentak, Polres OKU Timur mensiagakan 362 personel. Mereka di sebar dì 20 kecamatan di OKU Timur.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres juga mengajak Pemkab OKU Timur, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan semua elemen masyarakat untuk sama-sama mewujudkan Pilkada damai.
“Mari sama-sama kita jaga situasi Kamtibmas agar tetap aman, kondusif dan terkendali dalam menghadapi Pilkada 2024,” pungkasnya. (BF)