Opini

Peran Yahudi dan Konspirasi Wahabi di Arab Saudi

×

Peran Yahudi dan Konspirasi Wahabi di Arab Saudi

Sebarkan artikel ini

Perjanjian Faisal dan Weizmann ditandatangani pada 3 januari 1919 dalam persidangan Paris. Weizmann adalah presiden Pertumbuhan Zionis Dunia. Selepas perjanjian itu, Weizmann menjadi Prasiden pertama di negara Israel. Irak diserahkan kepada Amir Faisal, Jarussalem atau Palestina diserahkan kepada Kristen, Baitul Maqdis diserahkan kepada Yahudi. Pada Tahun 1922, setelah selesai perang dunia pertama, persidangan diadakan. Hasil persidangan, Sistem khilafah Islam di hilangkan.

Kedua, Khalifah dibuang keluar negara. Ketiga, Harta Khalifah dirampas. Keempat, kerajaan Turki Baru didirikan atas dasar Sekular dibawah pimpinan Mustafa Khamar. Negara-negara jajahan Turki utsmaniyyah di ambil Alih sebagai jajahan Inggris, prancis dan Italia.

Yahudi Melantik Wahabi sebagai Penguasa Haromain (Makkah dan Madinah) Setelah jatuhnya Empayar Utsmaniyyah, Negara-negara kecil seperti Kuwait, Yaman, dan lain-lain diserahkan kepada khabilah-khabilah yang dipilih oleh yahudi.

Negara-negara kecil itu, semua takluk kepada jajahan Inggris, Prancis dan Italia. Janji kepada Sherif Hussain untuk mengangkatnya sebagai penguasa seluruh Arab hanyalah janji Kosong.

Sherif Hussain hanya mendapat kerajaan Jordania yang kecil dan miskin. inilah Balasan bagi pengkhianat Islam. Pada Tahun 1925 keluarga As-Sa’ud berhasil menguasai Kota Suci Makkah dari Sherif Hussain. Pada 10 Januari 1926 Abdul Aziz As-Sa’ud dinobatkan menjadi Raja Hijjaz di Masjidil Haram – Makkah. Pada tahun 1932 setelah menguasai sebagian besar semenanjung Arab, Ibnu Sa’ud mengganti nama tanah gabungan hijjaz dan Najd menjadi Arab Saudi.

Abdul Aziz ibnu Sa’ud kemudian menobatkan dirinya sebagai Raja Arab Saudi dengan dukungan Pihak Kerajaan Inggris. Pemahaman Wahabi menjadi Agama Resmi Arab Saudi dan dikembangkan ke seluruh dunia. ***