Berita

Setelah Didesak Oleh Media, Pengecer di Pantura Matim Kembali Menjual Pupuk Subsidi Sesuai HET, Profit Penjualan Selama Ini Dikembalikan Ke Petani ? 

×

Setelah Didesak Oleh Media, Pengecer di Pantura Matim Kembali Menjual Pupuk Subsidi Sesuai HET, Profit Penjualan Selama Ini Dikembalikan Ke Petani ? 

Sebarkan artikel ini

Manggarai Timur Pota https://proletarmedia.com Setelah Didesak Oleh Media, Pengecer di Pantura Matim Kembali Menjual Pupuk Subsidi Sesuai HET, Profit Penjualan Selama Ini Dikembalikan Ke Petani ?

 

POTA- https://proletarmedia.com Setelah diwawancarai oleh awak media pada hari Senin tanggal 24 februari 2025 kepada pengecer HA terkait penjualan pupuk diatas HET.

 

HA memberi jawaban, Iya bukan ada kerugian Negara pa, kita pengadaan pake uang pribadi, dan kita sudah sepakat dgn Polsek disini utk tetap pake harga HET kepada petani.

 

“Kebetulan ada angkut 12 ton urea yang yg pengecer angkut sendiri dr rep dan ada uang kompensasi juga dr distributor. Dr pupuk 12 ton itu ada petani yg byr pake harga HET ada yg ihlas tambah 12.000 perkarung. Itupun sdh byk yg kita kembalikan klu petani mau minta kembali. Selanjutnya di jual pake hrg HET pa di bawa pengawasan Kamtibmas” terangnya

 

Ia juga membeberkan, Kalau 12 ton pa, berarti 240 karung x 12.000 : Rp. 2.800.000 lebih, sebagian sdh kmi kembalikan kpd petani. Mohon pa tdk ada keuntungan besar secara finansial bagi kmi.

 

Untuk diketahui, Harga eceran tertinggi (HET) baru pupuk subsidi untuk tahun 2025, yakni pupuk urea seharga Rp 2.250 per kilogram, pupuk NPK Rp 2.300 per kilogram, pupuk NPK untuk kakao Rp 3.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp 800 per kilogram.

 

Saat dikonfirmasi penjualan pada malam hari, ia menjelaskan, Jual malam krn kondisi jaringan 1 minggu sblmnya tdk ada, begitu sore hari ada jaringan atas permintaan dr petani perorangan dan perkelompok kita layani, sampai malam kita jual termasuk kpd 6 kelompok tani yaitu Desa Nanga Mbaur utk Poktan Popong Sumba 2, Makmur, Gelong Welu dan Serenaru sedangkan Utk Kelurahan Pota Poktan Harapan Bersama dan Poktan Bedi. Jdi ada 6 kendaraan utk 6 Poktan.

 

Selain itu siang petani kerja sawah, tpi alasan utama adalah jaringan/sinyal. Krn kita tdk bisa jual pupuk klu jaringan internet tdk ada pa. Penjualan pupuk menggunakan aplikasi i-PUBERS Kementerian Pertanian sec online hrs ada jaringan internet.

 

“Ya kmi menjual pupuk sesuai SOP dr Kementerian Pertanian. Disitu tdk ada larangan klu jual malam yg penting ada jaringan. Klu siang ada jaringan kita jual siang klu malam kmi jual malam krn aplikasi menggunakan scan KTP asli lalu foto langsung petani dan tandatangan petani dlm aplikasi tsb. Tdk bisa kita jual pupuk sec. Manual” tambahnya

 

Hal ini membantah tudingan petani yang menduga hal tersebut merupakan penjualan yang tidak transparan.

 

Lanjutnya Lagi pula yg jual hrg begitu pa bukan hanya sy sj, 3 pengecer di pota ini sama hrg jualannya. Tutup HA Selaku pengecer.

 

Solusinya adik, td kita sdh sepakat penjualan dgn hrg HET. Utk yg lalu terlanjur kita dgn 125.000/krg dgn kelebihan uang petani 3 jt, kita kembalikan. Itu sj adik.

 

Setelah di wawancarai anggota Bhabinkamtibmas kesepakatan antara pengecer dg sebagian kecil masyarakat Tani pada tahun 2017 terkait kebijakan harga Pupuk Subsidi di luar harga HET dg alasan utk menutupi biaya angkut yang di tanggung pengecer SDH d cabut pada bulan Januari 2025.

 

Rapat Pengecer dg petani PD tgl 30 Januari 2025, sepakat harga pupuk subsidi sesuai HET, Kemudian Rapat lagi pada Minggu berikutnya tetap menghasilkan keputusan bahwa harga produk subsidi sesuai harga HET.

 

Habis itu ikut pertemuan di kantor lurah ada 3 orang pengecer dan di sepakati harga pupuk subsidi sepakat mengikut harga Tertinggi.

 

Lanjut Terus Minggu lalu dia tidak tau kalo pupuk masuk gudang pengecer pas datang pupuk. Pengecer HA menjual pupuk di luar HET dan masyarakat melaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas bahwa Pengecer Masih menjual pupuk pake harga lama.

 

Pada hari Rabu Pengecer HA kembali mendatangkan pupuk 12 ton tanpa ada konfirmasi ke anggota Bhabinkamtibmas dan laporan masyarakat melalui telfon kepada pa Syamsudin anggota Bhabinkamtibmas pupuk habis jual malam dengan harga lama.

 

Setelah itu Pa Syamsudin sebagai anggota Bhabinkamtibmas Rampas Menghubungi bapak Pengecer HA dan benar bahwa pupuk 12 di jual habis pada malam hari dengan harga 125.000.000.

 

Estimasi Profit Pupuk Subsidi Urea yang dijual diatas HET

 

Urea:1 karung= 50 Kg×2.250= rp. 112.500.

 

Akan tetapi HA Menjual

*1 karung urea (50kg) dengan harga 125.000-112.500= *12.500*

*Keuntungan pengecer menjual di atas HET per satu karung adalah 12.500

*12 Ton=240 karung × 12.500 (keuntungan menjual dengan harga 125.00/per karung urea)

*Hasilnya adalah 3.000.000* .

 

Pengecer berbisnis dengan petani dari pupuk subsidi dan memperoleh profit dari penjualan diatas HET.