Proses meminta pengampunan adalah apa yang membawa kita lebih dekat kepada Allah (ta’ala). Ini membantu kita untuk mengenali Supremasi-Nya dan kita merasa perlu untuk mencari pengampunan-Nya.
Seringkali, orang juga mendapatkan dorongan untuk melakukan perbuatan baik setelah mereka melakukan sesuatu yang buruk. Ini membantu untuk membawa kita lebih dekat kepada Allah (ta’ala).
Dosa menggerogoti perbuatan baik kita, dan semakin berat mereka pada skala perbuatan kita, semakin tinggi peluang seseorang untuk dihukum di akhirat.
Bagian dari apa yang membalikkan keseimbangan ini dalam skala adalah pertobatan yang tulus kepada Allah (ta’ala). Itu adalah pengakuan atas kesalahan kita dan janji yang tulus untuk berusaha menjauhi dosa.
Utusan Allah (ﷺ) berkata, “Allah, Yang Mahabesar, telah berkata: ‘Wahai putra Adam, aku memaafkanmu selama kamu berdoa kepada-Ku dan berharap untuk pengampunan-Ku, dosa apa pun yang telah kamu lakukan. Wahai putra Adam, aku tidak peduli jika dosamu mencapai puncak langit, maka kamu memohon pengampunanku, aku akan memaafkanmu.” ( Tirmidzi )
Seringkali, Syaitan mencoba meyakinkan kita bahwa dosa kita begitu besar sehingga tidak bisa diampuni. Jadi, dia akan mencoba membuat kita tenggelam dalam dosa.
Jangan jatuh untuk ini. Ingat bahwa yang harus kita lakukan adalah dengan tulus melakukan istighfar dan jika Allah menghendaki, kita akan bebas dari dosa.
Nabi (ﷺ) berkata: ” Kabar gembira kepada mereka yang menemukan banyak mencari pengampunan dalam catatan perbuatan mereka.” ( Sunan Ibn Majah )
Menambah Kekuatan Kita
Al-Qur’an mengatakan, “ . . . meminta pengampunan Tuhanmu dan kemudian bertobat kepada-Nya. Dia akan mengirim [hujan dari] langit ke atasmu saat hujan dan menambah kekuatanmu [menambahkan] pada kekuatanmu. ”[Quran 11:52].