OKU TIMUR – Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin MT, MM hadiri upacara penutupan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
Upacara ini dipimpin langsung oleh Danpuslatpur Kodiklatad, Brigjen TNI Dany Rakca, SAP, M.Han bertempat di Puslatpur Kodiklatad Martapura, Sabtu 12 Juli 2025.
Dimana, Pendidikan Dasar Militer ini diikuti oleh 949 peserta yang berasal dari Provinsi Lampung. Para peserta ini telah menjalani rangkaian pendidikan dasar militer dan pembekalan kepemimpinan selama 3 bulan.
Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, MT, MM, dalam kesempatan ini mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan pendidikan dasar militer ini.
Sebagai kepala daerah, ia menilai program ini sangat penting dalam membentuk generasi yang disiplin, tangguh, dan memiliki semangat bela negara.
Bupati Enos juga menaruhkan harapan besar kepada para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan. Ia berharap, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan dapat memberikan manfaat nyata di tengah masyarakat.
“Saya berharap, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti pendidikan ini dapat membawa manfaat besar untuk masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, Bupati Enos mengapresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran TNI dan semua pihak yang telah bersinergi. Ia mengatakan, bahwa keberadaan kegiatan ini di Bumi Sebiduk Sehaluan membawa dampak positif, khususnya dalam aspek ekonomi.
“Dengan adanya kegiatan ini, roda perekonomian daerah ikut bergerak, terkhusus di sektor konsumsi yang meningkat,” sambungnya.
Bupati Enos menyampaikan do’a dan harapan agar TNI terus menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, “Semoga TNI selalu jaya,” ucapnya.
Sementara Komandan Puslatpur Kodiklatad, Brigadir Jenderal TNI Dany Rakca, SAP, M.Han, menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan sebagai bentuk dukungan konkret terhadap Universitas Pertahanan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap mengemban tugas strategis di masa depan.
“Pendidikan ini dirancang tidak hanya untuk membentuk kedisiplinan dan kemampuan dasar militer, namun juga untuk membekali para peserta dengan keterampilan manajerial, terutama dalam mendukung program strategis nasional berupa penyediaan makanan bergizi gratis, sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa para lulusan program ini ke depan akan menjadi personel yang mengawakili dapur sehat serta bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan program makan bergizi gratis.
“Ini merupakan program strategis nasional, kita berkewajiban memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan strategis pemerintah,” pungkasnya. (BF)