Sementara Humas PT Waskita Karya Wilayah Zona C Kabupaten Banyuasin, Sadam Husen mengatakan untuk pembebasan lahan itu bergantung pada vendor PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) yang berhubungan langsung ke masyarakat berkaitan ganti rugi lahan dan lain sebagainya.
Sebelumnya, sambung Sadam, vendor yang mengolah lahan masyara yang dilalui tol itu dari PT Sriwijaya Mandiri namun pada akhir tahun 2021 lalu diganti dengan PT WST.
“Jadi dari kita pihak kontraktor itu sekedar pelaksana dilapangan saja, untuk masalah pembebasan lahan serta permasalahannya kita serahkan kepada ownernya yaitu PT Waskita Sriwijata Tol” ucapnya.
Dirinya menyebut, selaku humas pihaknya hanya mendata permasalahan pembebasan lahan lalu melaporkan ke pihak PT WST agar segera diselesaikan.
“PT WST masih mendata secara keseluruhan, dari awal pembebasan pertama dari tahun 2016 dari STA yang jauh dari gandus sampai wilayah ini secara menyeluruh selanjutnya kita baru bisa melakukan pembebasan,” jelasnya.
Target pengerjaan pembangunan jalan tol ini paling cepat di tahun 2023. Namun dirinya menuturkan, itu tergantung jika tidak ada hambatan seperti cuaca buruk maupun curah hujan yang tinggi. (SMSI Banyuasin)