Makassar – Komite Merah Putih Indonesia (KMPI) Sulawesi Selatan kembali melontarkan ultimatum keras kepada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Jumat (28/11/25). Sikap tegas ini merupakan tindak lanjut dari aksi unjuk rasa jilid I yang digelar sepekan lalu terkait dugaan penimbunan dan penyelundupan BBM di Kabupaten Sinjai, termasuk dugaan keterlibatan salah satu SPBU yang disinyalir menjadi pemasok jaringan mafia BBM.
Wahid, Koordinator Aksi KMPI Sulsel, menegaskan bahwa pada aksi sebelumnya pihak Polda Sulsel telah berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Bahkan, menurutnya, surat disposisi internal diklaim telah terbit pada hari Senin setelah aksi pertama. Namun hingga hari ini, tidak ada progres maupun kejelasan dari Polda, sehingga publik patut mempertanyakan keseriusan penegakan hukum dalam kasus ini.
> “Pada aksi jilid pertama, Polda Sulsel menyampaikan bahwa laporan kami akan segera ditindaklanjuti. Tapi sampai hari ini tidak ada perkembangan apa-apa. Kasus ini justru seolah mandek,” tegas Wahid.
Ia juga menyebut bahwa KMPI Sulsel tidak akan tinggal diam. Jika Polda tidak membuka langkah konkret, pihaknya menegaskan akan menggelar Aksi Jilid II dengan gelombang massa yang jauh lebih besar.
> “Kami akan kembali menggeruduk Polda Sulsel. Dugaan penimbunan, penyelundupan BBM, dan SPBU yang diduga menjadi pemasok mafia BBM tidak boleh dibiarkan. Ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak,” tutup Wahid.
KMPI menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga ada titik terang, termasuk meminta institusi kepolisian menunjukkan transparansi dan keberpihakan pada penegakan hukum.









