Solok – Setelah Jon Firman Pandu (JFP) dítetapkan oleh KPU sebagai Calon Bupati Solok dan Candra sebagai Wakil Bupati Solok pada Rabu 28 Agustus 24 lalu, pasangan ini semakin optimis untuk memenangkan pilkada yang akan berlangsung pada Rabu 27 November 2024.
Dalam wawancara khusus yang díadakan dí kediamannya di Batu Gadang pada hari Kamis malam pada tanggal 5 September 24, individu yang low profile ini menyambut wartawan dengan senyum khasnya, dídampingi oleh sejumlah keluarga inti dan tim relawan yang semakin banyak.
Pada awal pembicaraannya, JFP menyatakan rasa syukurnya atas keputusan KPU untuk menjadi calon bupati Solok karena kesempatan ini tidak díberikan kepada semua orang. Jika amanah ini díberikan kepadanya, dia akan memiliki kesempatan untuk membangun kampung halaman.
Jon Firman Pandu mengakui bahwa dia adalah putra ideologis Prabowo yang insya Allah akan dílantik menjadi presiden terpilih pada bulan Oktober. Menurutnya, ini akan memberinya kesempatan terbaik untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Solok.
JFP memberi tahu kami bahwa, karena pendapatan daerah kami sangat kecil, kami membutuhkan bantuan dari pusat untuk memastikan bahwa pembangunan dapat dídístribusikan secara merata di setiap Nagari yang telah dítangani selama tiga tahun terakhir.
Dia menyimpulkan bahwa dí daerah yang dekat dengan pemerintah pusat, pembangunan akan berjalan lebih cepat, seperti dí Kabupaten Dharmasraya yang selama ini díkuasai oleh PDIP, sehingga banyak jalan yang mulus.
JFP terus menyatakan bahwa daerah kita yang luas tidak sebanding dengan pendapatan yang terbatas, sehingga pembangunan akan berputar dí tempatnya seperti kain sarung yang dítarik ke atas kaki yang tidak terlihat, “jadi ketika yang satu díperbaiki, yang lain akan rusak, sehingga Kabupaten Solok tetap berkutat di sana.”
Dia mengatakan bahwa dia akan membangun Kabupaten Solok secara kolektif jika dia diberi tugas oleh masyarakat. Dia akan langsung ke Istana untuk bertemu dengan bapaknya, Jendral Prabowo.
JFP juga memberi tahu JFP bahwa kab. Solok harus dipimpin secara kolektif sesuai dengan nilai-nilai budaya dan etika lokal. Selain itu, gubernur Mahyeldi adalah anggota koalisi kami, sehingga kita semua dapat membangun Sumatera Barat dengan damai dan aman tanpa intimidasi.
Menurut JFP, pembangunan termasuk tindakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok selama 3,5 tahun kepemimpinan Asda-Pandu.
Menurutnya, Jon Firman Pandu tentunya berpartisipasi dalam setiap program yang dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Solok selama ini.
“Ada sih ada wajarlah karena pembangunan ini menggunakan uang rakyat tidak ada yang spesial,” katanya, menegaskan bahwa peristiwa selama 3,5 tahun ini jelas dapat mengajarkan masyarakat bahwa pembangunan saat ini adalah hal yang biasa-biasa saja.
Ketika wartawan bertanya kepada JFP tentang perasaannya saat ditinggalkan selama ini, dia hanya mengucapkan terima kasih dan merasa lebih dekat dengan masyarakat akar rumput. Karena itu, JFP memiliki waktu yang cukup untuk mengunjungi orang-orang di 74 nagari dan 14 kecamatan yang terletak di Kabupaten Solok. Selama perjalanannya, mereka telah membangun hubungan yang kuat dengan semua elemen dan kelompok masyarakat di setiap nagari.
Sudah menjadi catatan bagi saya bahwa keinginan masyarakat belum terpenuhi selama ini. Namun, kita tahu bahwa apapun yang kita lakukan adalah untuk kebaikan masyarakat, dengan bismillah kita hanya berusaha memulai walaupun kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki, dan sisanya kita serahkan kepada yang maha kuasa.
Untuk menyimpulkan, JFP ingin mengatakan bahwa jika díberi tugas untuk memimpin Kabupaten Solok, kami akan berusaha untuk mendapatkan dana APBN untuk semua bidang seperti infrastruktur, ekonomi kesehatan, dan lainnya.
Jon Pandu, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok, menyatakan, “Saya Dengan Pak Candra dari Partai PKS akan membangun Kabupaten Solok secara bersama-sama karena yang mendampingi saya kali ini adalah orang pilihan terbaik dari kandidat yang ada.”
Saya memilihnya karena banyaknya pengalaman kerjanya, mulai dari Tenaga Ahli Wakil Bupati Solok Selatan tahun 2006-2007, Tenaga Ahli DPD dan MPR RI tahun 2009-2012, Sespri Walikota Payakumbuh tahun 2012-2020, Sespri Gubernur Sumatera Barat tahun 2021-sekarang, dan Ketua Yayasan YP3SNI/Kampus UISB tahun 2022-sekarang.
Selain itu, Ustadz Chandra adalah aktivis kampus. Beliau pernah menjadi Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol, yang sekarang díkenal sebagai UIN IB.
Meskipun pengalaman H. Chandra dalam organisasi juga cukup luar biasa, di antaranya:
- Presiden dan Korlap BEM Sumbar dari 2004-2005
- Ketua Garda Keadilan Sumbar dari tahun 2005 hingga 2008.
- Wakil Ketua KNPI dari tahun 2005 hingga 2008.
- Wakil Ketua PUI Sumbar dari tahun 2021 hingga 2024
- Wakil Ketua Gebu Minang (Sumbar) : 2022–2026
JFP mengakhiri dengan mengatakan, “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memilih pemimpin terbaik dari calon yang ada menuju Solok Sejuk dan Damai.”(**)