BeritaPeristiwa

Hujan Lebat, Jalan Merdeka Martapura Hingga Rumah Warga Tergenang Air

0
×

Hujan Lebat, Jalan Merdeka Martapura Hingga Rumah Warga Tergenang Air

Sebarkan artikel ini

OKU TIMUR – Jalan Merdeka, tepatnya di Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan kebanjiran.

Kondisi tersebut terjadi, saat hujan lebat menguyur Kota Martapura, Senin 5/5/2025 sore hingga malam.

Dimana genangan air hujan memenuhi badan jalan membuat pengendara melintas harus berhati-hati dan khawatir terpeleset.

Pantauan di lokasi, air mulai menggenangi ruas jalan dari area pemakaman hingga depan SMK Kesehatan Binamarta.

Padahal jalan tersebut merupakan jalan utama Kota Martapura, sehingga ramai dilalui pengendara terutama pada saat pagi hari hingga sore hari.

Akibat kondisi itu, beberapa pengendara yang hendak melintas harus mencari jalan alternatif untuk menghindari genangan air tersebut.

Bahkan, dalam kondisi tertentu, genangan meluas hingga ke permukiman warga. Kondisi ini diduga kuat akibat sistem drainase yang tidak berfungsi optimal.

Andika, salah satu warga yang tinggal di pinggir Jalan Merdeka, mengaku sudah sangat resah dengan kondisi tersebut.

“Baru setengah jam hujan, jalan sudah banjir, kak. Rumah saya juga kebanjiran karena air dari jalan meluap ke halaman,” keluhnya, Selasa (06/05/2025).

Banyak pihak menilai buruknya kondisi drainase sebagai penyebab utama terjadinya genangan. Saluran air yang tidak terawat bahkan tertutup oleh bangunan dan akses pertokoan membuat air hujan tidak bisa mengalir dengan baik.

“Seharusnya pemerintah fokus pada perbaikan drainase. Ini bukan soal kenyamanan saja, tapi juga soal keselamatan dan kesehatan masyarakat. Air tergenang bisa menjadi sarang penyakit,” kata Andika menambahkan.

Hal serupa disampaikan Septian, warga lainnya, yang mengatakan bahwa persoalan genangan air di Jalan Merdeka bukan hal baru.

“Ini sudah bertahun-tahun terjadi. Setiap musim hujan, pasti tergenang. Tapi belum pernah ada tindakan nyata dari pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, hujan sebentar saja sudah cukup membuat air menggenang tinggi.

“Tidak hanya menyulitkan warga yang tinggal di sekitar, tapi juga membahayakan pengguna jalan,” bebernya.

Ia juga menambahkan bahwa genangan air bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tapi juga berdampak pada kesehatan dan ekonomi warga.

“Kalau malam, genangan ini yang cukup tinggi ini bisa menyebabkan kecelakaan. Selain itu, air kotor bisa jadi sumber penyakit, terutama untuk anak-anak. Warung-warung di sepanjang jalan pun sering tutup lebih cepat karena sepi pembeli saat hujan,” ujar Septian dengan nada kecewa.

Salah satu pengendara motor, Rika (28), yang setiap hari melintas di jalan tersebut juga mengungkapkan kekhawatirannya.

“Setelah hujan, jalan ini seperti sungai. Bahaya sekali, apalagi kalau malam hari. Sudah sering motor mogok karena air tinggi dan memenuhi jalan,” tuturnya.

Ia menambahkan, banyak pengendara yang akhirnya memilih jalan memutar yang lebih jauh demi menghindari genangan.

“Tapi tidak semua bisa ambil jalur alternatif, karena ini jalan utama. Kalau pemerintah terus diam, masalah ini akan jadi lebih parah dari tahun ke tahun,” tegasnya.

Warga berharap, pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur drainase. Serta menindak pengembang yang secara sembarangan menutup saluran air demi kepentingan pribadi.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan semakin menyulitkan masyarakat, terutama saat musim penghujan tiba. (BF)