GMF Bawa Aspirasi dan Kritikan Lewat Teatrikal dan Puisi
KOTA KUPANG- Sejumlah Organisasi Mahasiswa Lintas Daerah/Etnis di NTT yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF) yang berada di Kota Kupang gelar
menggelar Teater Kebangsaan pada hari Selasa (20/5) pukul 18.00 (malam).
Bertempat di taman Nostalgia GMF yang muncul dan tumbuh subur di STIKUM Prof Dr. Yohanes Usfunan Penfui Timur menggelar teater kebangsaan yang menggambarkan situasi NKRI hari ini.
Aksi teatrikal yang dimainkan anak – anak Flobamora tersebut, menggambarkan situasi dan permasalahan yang kompleks yang terjadi di Indonesia dan di NTT pada khususnya. Dari Goethermal , Besipae , TN Mutis dan hingga Polemik permasalahan Pulau Kera di Kabupaten Kupang digambarkan dalam tarian dan nyanyian puisi penindasan yang dipimpin oleh bung Vicky Lamuri.
Kegiatan Refleksi lewat giat seni dan literasi ini dirancang dalam momentum Kebangkitan Nasional yang di padukan dengan momentum Hari Reformasi
sekaligus merayakan hari Ulang tahun GMF yang jatuh pada tangal 07 Mei 2025 yang lalu.
“Sebagai aktivis yang membawa nama Flobamora tentunya kita berkewajiban membawa seluruh seluruh aspirasi untuk diangkat dan diperjuangkan untuk kepentingan masyarakat.” Ungkap Mel Alopada (Ketua GMF) kepada sejumlah media yang hadir dalam peliputan.
Kesempatan tersebut, pria dengan panggilan akrab “Mel” juga beberkan beberapa isu menjadi perhatian serius GMF saat ini, salah satunya aspirasi perluasan jaringan listrik yang diperjuangkan oleh rekan – rekan POSPERA- TTS.
“POSPERA TTS perlu di Apresiasi lebih karna konsistensinya mengawal aspirasi dan pergerakan masyarakat yang belum tersentuh jaringan listrik di TTS.” Ujarnya
Menurutnya, keberadaan GMF di Kota Kupang diharapkan memberikan warna bagi aktivis dan mahasiswa yang ingin berorganisasi dan menyalurkan aspirasi kedaerahan melalui corong aktivis. Saat nya kita pemuda bergerak menata kembali arah reformasi yang telah di perjuangankan aktivis 98. Kita juga harus turun menjadi pelaku sejarah tidak berhenti di penikmat sejarah semata.
Gaya dan arah baru GMF yang menyampaikan lewat Aspirasi Teatrikal dan lebih memainkan literasi dan seni adalah cara yang ikonik menurut Mel, “kami ingin berbeda dalam cara menyikapi isu , dan membawa arah pergerakan ini tidak selalu dengan manajemen aksi, melainkan lebih sedikit berbeda dengan ekspresif seni dan gaya literasi serta membangun komunikasi dengan elemen lainnya.” jelas Mel
“Kami berharap, kegiatan Malam Refleksi ini menghidupkan kembali nalar kritis aktivis lewat ruang – ruang diskusi dan literasi lewat pengayaan literasi yang dibangun atas dasar fakta dan isu yang terjadi di masyakarat.” Tutup Mel Alopada Ketua GMF