BeritaNewsPendidikanPolri

Dugaan Korupsi MI Amanah Ruteng Memanas: Libatkan Berbagai Pihak, Upaya Islah Dikhawatirkan Tutupi Kasus

0
×

Dugaan Korupsi MI Amanah Ruteng Memanas: Libatkan Berbagai Pihak, Upaya Islah Dikhawatirkan Tutupi Kasus

Sebarkan artikel ini

Manggarai : https://proletarmedia.com Dugaan Korupsi MI Amanah Ruteng Memanas: Libatkan Berbagai Pihak, Upaya Islah Dikhawatirkan Tutupi Kasus

 

Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Amanah di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, kian memanas. Investigasi yang sedang berlangsung kini telah memasuki tahap pendalaman bukti, dan diduga melibatkan berbagai pihak internal sekolah, termasuk komite, yayasan, dan keluarga besar pengelola lembaga tersebut.

 

Beredar informasi bahwa ada upaya sistematis dari pihak yayasan, sekolah, dan bahkan keluarga besar pengelola madrasah untuk menutup-nutupi kasus ini. Hal ini menimbulkan keprihatinan luas di kalangan masyarakat yang menuntut transparansi dan keadilan.

 

Indikasi kuat menyebutkan adanya peran aktif dari berbagai elemen internal sekolah—mulai dari yayasan, kepala sekolah, komite, hingga keluarga besar pengelola madrasah—yang berupaya menutup-nutupi skandal ini. Dugaan intervensi demi menghentikan proses hukum kian mencuat dan menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat.

 

Kepala MI Amanah, Syuaib Tahir, S.Pd, diduga menyalahgunakan Dana BOS dengan membelanjakan dana tersebut secara pribadi tanpa melibatkan bendahara resmi. Tindakan ini disebut sebagai upaya untuk memperkaya diri melalui pengumpulan dana sekolah, yang ironisnya tidak digunakan untuk menggaji para guru. Para tenaga pendidik yang bekerja tanpa menerima haknya menambah bukti kuat bahwa dana BOS tidak dikelola secara profesional maupun etis.

 

Lebih mengkhawatirkan lagi, Syuaib Tahir diduga memiliki rekening pribadi dengan jumlah dana yang tidak wajar bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain saldo fantastis yang dikabarkan mencapai ratusan juta rupiah, ia juga diduga memiliki sejumlah aset seperti rumah dan kos-kosan. Masyarakat dengan tegas meminta audit independen terhadap kekayaannya sebagai bagian dari proses penegakan hukum yang transparan.

 

Situasi semakin rumit ketika Ketua PCNU Manggarai, Abdulah, S.Pdi, yang juga menjabat sebagai Kasih Bimais Kemenag Kabupaten Manggarai dan merupakan ipar dari Syuaib Tahir, turun tangan dengan mengusulkan agenda islah atau rekonsiliasi antar sesepuh Yayasan Baiturrahman. Upaya ini dinilai banyak pihak sebagai bentuk campur tangan keluarga dalam proses hukum yang sedang berlangsung. Agenda tersebut disebut bertujuan meredam konflik internal, namun memicu kekhawatiran publik.

 

Banyak pihak menilai bahwa upaya rekonsiliasi ini berpotensi sebagai kedok/alat untuk menghentikan penyelidikan. “Kami menolak segala bentuk islah jika tujuannya adalah untuk mengaburkan kasus dan melindungi pelaku korupsi. Ini bukan persoalan keluarga atau yayasan, ini adalah pelanggaran hukum,” tegas salah satu tokoh masyarakat Muslim Ruteng.

 

Kasus ini bukan lagi hanya milik media atau lembaga hukum, melainkan telah menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh umat Muslim di Ruteng. Masyarakat secara aktif mengawal perkembangan kasus ini, memastikan bahwa keadilan tidak dibungkam oleh kekuasaan ataupun relasi pribadi.

 

“Kami menyerukan agar semua pihak tetap mengawal kasus ini hingga tuntas. Jika ada kelompok yang mencoba menghentikan proses hukum, maka dengan tegas kami nyatakan perang terhadap ketidakadilan dan pembungkaman kebenaran,” lanjutnya.

 

Masyarakat juga mendesak aparat kepolisian untuk segera menurunkan tim audit independen guna mengusut aliran dana BOS dan kekayaan Kepala MI Amanah. Namun hingga kini, belum terlihat tindak lanjut konkret dari pihak kepolisian, yang memunculkan kesan lamban dalam menangani kasus dengan dampak besar terhadap dunia pendidikan ini.(*)

Penulis: Sugianto Editor: Sugianto