Scroll untuk baca artikel
Berita

Dugaan Penimbunan BBM di Sinjai, DPW KMPI Geruduk Polda Sulsel: Seret Nama SPBU 74-926-02, Desak Kapolda Bongkar Jaringan Mafia BBM

×

Dugaan Penimbunan BBM di Sinjai, DPW KMPI Geruduk Polda Sulsel: Seret Nama SPBU 74-926-02, Desak Kapolda Bongkar Jaringan Mafia BBM

Sebarkan artikel ini

Makassar – Aroma skandal migas di Kabupaten Sinjai semakin menyengat. Komite Merah Putih Indonesia (KMPI) Sulawesi Selatan kembali turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolda Sulsel, Jumat (21/11/25), menuntut pembongkaran dugaan jaringan mafia BBM yang diduga telah berlangsung secara sistematis dan terorganisir.

 

Aksi yang dipimpin langsung oleh Wahid, Koordinator KMPI Sulsel, menjadi satir keras atas dugaan lemahnya penegakan hukum yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil. KMPI menyoroti dugaan keterlibatan SPBU 74-926-02 di Kecamatan Sinjai Timur, yang dituding sebagai pemasok BBM kepada mafia untuk ditimbun dan diselundupkan keluar daerah.

 

Dugaan Alur Penyelundupan: Dari SPBU ke Gudang Ilegal Hingga Jalur Laut ke Kolaka

 

Berdasarkan hasil investigasi lapangan dan laporan warga yang diterima KMPI, praktik tersebut diduga berlangsung dengan pola yang rapi, menggunakan kendaraan Pickup berisi Jiregen dengan kapasitas besar.

 

BBM subsidi jenis solar diduga dikumpulkan dari SPBU melalui pembelian berulang dalam jumlah besar, kemudian dipindahkan ke lokasi yang diduga gudang penampungan yang tersembunyi. Dari sana, BBM dilaporkan diangkut melalui jalur laut menuju Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, menggunakan kapal kecil yang tidak teregistrasi.

 

“Semua indikasi dugaan ini tidak mungkin terjadi tanpa ada backing kuat. Dugaan kami, SPBU 74-926-02 menjadi titik utama suplai ke jaringan mafia penimbunan BBM di Sinjai,” tegas Wahid dalam orasinya.

 

Soroti Dugaan Pembiaran Aparat: KMPI Minta Propam Periksa Kasat Reskrim dan Kanit Tipiter Polres Sinjai

 

Yang menjadi tanda tanya besar adalah lemahnya respons aparat penegak hukum di daerah. Berbagai laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan pengisian BBM kedalam Jiregen disebut telah lama beredar, namun tak kunjung ditindak.

 

“Kami mendesak Paminal Propam Polda Sulsel memeriksa Kasat Reskrim Polres Sinjai dan Kanit Tipiter yang kami duga melakukan pembiaran. Jika benar ada pembiaran, berarti ada aroma permainan kotor yang mencoreng institusi Polri,” ujar Wahid lantang.

 

KMPI menilai bahwa Dugaan pembiaran semacam ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat, namun juga membuka ruang bagi jaringan mafia untuk semakin kuat dan tak tersentuh hukum.

 

Rakyat Menjerit, Mafia Berpesta

 

Sementara jaringan penimbun BBM diduga menangguk keuntungan miliaran rupiah, rakyat kecil merasakan dampak paling pahit. Nelayan kesulitan mendapatkan solar untuk melaut dan petani terhambat beroperasi karena kelangkaan BBM subsidi.

 

“Mafia BBM ini bukan sekadar kejahatan ekonomi. Mereka merampas nafkah masyarakat dan mengorbankan masa depan daerah,” tambah Wahid.

 

 

 

Aksi Tidak Akan Berhenti

 

Dalam pernyataan sikapnya, KMPI menegaskan akan melakukan aksi lanjutan dengan massa lebih besar jika Kapolda Sulsel tidak segera menurunkan tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini dan memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat.

 

“Kami tidak akan berhenti sampai ada kepastian hukum. Jika Polda tidak bergerak, kami akan melakukan aksi eskalasi nasional dan membuka data-data investigasi secara publik,” tutup Wahid.