Berita

Aliansi Petani Nelayan Mahasiswa Menggugat Gelar Demonstrasi jilid II di Kantor Camat Sambi Rampas Mendesak Pemerintah Matim Mempermudah Urusan Rekomendasi Pembelian BBM

×

Aliansi Petani Nelayan Mahasiswa Menggugat Gelar Demonstrasi jilid II di Kantor Camat Sambi Rampas Mendesak Pemerintah Matim Mempermudah Urusan Rekomendasi Pembelian BBM

Sebarkan artikel ini

Aliansi Petani Nelayan Mahasiswa Menggugat Gelar Demonstrasi jilid II di Kantor Camat Sambi Rampas Mendesak Pemerintah Matim Mempermudah Urusan Rekomendasi Pembelian BBM ( Snin 29 September 2025)

 

POTA- Sejumlah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani di Kecamatan Sambi Rampas melaksanakan aksi demonstrasi jilid II menuntut agar rekomendasi pembelian BBM dipermudah.

 

Keresahan masyarakat itu dimulai sejak tiga minggu yang lalu di bulan September tahun 2025, ketika Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Ekbang Migas Manggarai Timur mengeluarkan kebijakan rekomendasi pembelian BBM diurus dan dikeluarkan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan.

 

Berdasarkan keresahan tersebut, Aliansi Petani, Nelayan Mahasiswa Menggugat menyampaikan tuntutan diantaranya mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan agar mengembalikan kewenangan pengeluaran rekomendasi dikembalikan ke tingkat Kelurahan dan Pemerintah Desa guna mendekatkan pelayanan dengan masyarakat kecil, petani dan nelayan.

 

Selain itu, massa aksi jilid II juga mendesak Pihak manajemen SPBU Pota agar tetap melayani pembelian BBM bagi Petani dan Nelayan dengan menggunakan wadah cerigen untuk kebutuhan menyiram jagung dan bawang

 

Sementara itu, menurut pantauan media di lapangan, massa aksi sempat terjadi kericuan dengan pihak keamanan sebelum diterima audies, Pihak pertamina juga mengirim orang dalam penggunaan alkohol untuk melawan masa aksi jilid II masyarakat hanya meminta agar pelayanan tidak dipersulit namun kenapa kami didorong seperti musuh.

 

Dan pihak spbu pota baba cong selaku pimpinan spbu memberikan kebijakan bahwa besok akan memberikan jawaban terkait kebijakan pengisian silor dan partalait 10 liter /hari,begitupun kecamatan masi melakukan kordinasi kepada pihak dinas terkait untuk membirkan kebijakan terhadap nelayan.

 

Sugianto selaku kordinator Aliansi Petani Nelayan Mahasiswa Menggugat menegaskan bahwa Apabila sampai hari kamis belum memberikan jawaban pasti maka masyarakat petani /nelayan dan mahasiswa akan segera melakukan aksi jilid III dan masa yang hadir lebih banyak dari masa aksi jilid 1 dan II.

 

Keputusan mutlak masyarakat dan mahasiswa aksi jilid III melakukan penolakan kedangan bupati Manggarai timur ditanah sambirampas