BeritaPendidikan

Kepala Sekolah MIS Amanah Ruteng Diduga Abai Tugas, Orang Tua Siswa Resah

×

Kepala Sekolah MIS Amanah Ruteng Diduga Abai Tugas, Orang Tua Siswa Resah

Sebarkan artikel ini

 

 

Kepala Sekolah MIS Amanah Ruteng Diduga Abai Tugas, Orang Tua Siswa Resah

 

Ruteng Proletarmedia.com Sejumlah orang tua siswa di MIS Amanah Ruteng mengungkapkan keresahan mereka terkait kinerja Kepala Sekolah Syuaib Tahir, S.Pd, yang juga merangkap sebagai guru di madrasah tersebut. Syuaib dinilai tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, baik sebagai tenaga pendidik maupun sebagai pemimpin lembaga pendidikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Syuaib dikabarkan jarang hadir di sekolah, baik dalam kapasitasnya sebagai guru maupun kepala madrasah. Hal ini menyebabkan berbagai urusan administrasi dan komunikasi antara sekolah dan wali murid terbengkalai.

“Saya sudah dua kali datang ke sekolah untuk urus surat pindah anak saya, tapi Pak Kepala tidak pernah ada. Bahkan kami tunggu dari pagi sampai sore, tetap tidak muncul,” ungkap salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.

Kekecewaan orang tua murid semakin mendalam karena Syuaib disebut-sebut sengaja tidak mengaktifkan nomor teleponnya, sehingga menyulitkan proses komunikasi. Beberapa wali murid bahkan menyatakan bahwa mereka sudah mencoba menghubungi pihak sekolah melalui berbagai cara, namun tidak mendapatkan respon.

“Ini sangat memprihatinkan. Sekolah seharusnya menjadi tempat terbuka untuk orang tua, bukan malah seperti ini. Anak-anak butuh perhatian, dan kami sebagai orang tua butuh kejelasan,” tambah orang tua lainnya.

Ketidakhadiran kepala madrasah dalam menjalankan fungsi manajerial turut berdampak pada jalannya kegiatan belajar-mengajar serta pengambilan keputusan penting di sekolah. Para guru dan staf juga dilaporkan kesulitan dalam menjalankan program sekolah karena tidak adanya arahan dan koordinasi yang jelas.

 

MIS Amanah Ruteng Tetap Dipercaya Masyarakat, Kritik Pedas Mengarah pada Kepala Sekolah

 

Ruteng, NTT – Meskipun MIS Amanah Ruteng belakangan ini diterpa berbagai isu negatif terkait kinerja kepala sekolahnya, Syuaib Tahir, S.Pd, sekolah ini justru menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mendaftar pada tahun pelajaran 2025/2026. Data grafik pendaftaran menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan ini masih sangat kuat.

 

Namun, kepercayaan tersebut disayangkan tidak sejalan dengan kinerja oknum kepala sekolah yang dinilai kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya, baik sebagai guru maupun sebagai kepala madrasah. Hal ini memicu kritik tajam dari berbagai kalangan yang menuntut adanya tindakan tegas.

 

“Kami berharap Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai segera mengambil tindakan keras terhadap oknum guru tersebut. Jangan sampai citra baik MIS Amanah Ruteng terus ternoda oleh ketidakprofesionalan seorang pimpinan,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.

 

Kritikan juga mengalir dari yayasan pengelola sekolah, yang didesak untuk bertindak cepat dan tegas. “Yayasan harus segera mengambil langkah memberhentikan Syuaib Tahir, S.Pd dari jabatannya sebagai kepala madrasah jika terbukti lalai dalam menjalankan tugas dan merugikan proses pendidikan,” ungkap seorang pengamat pendidikan.

 

Manajemen Kepemimpinan di MIS Amanah Ruteng Dipertanyakan, Berbagai Isu Negatif Muncul di Sekolah

 

Manajemen kepemimpinan di MIS Amanah Ruteng yang dipimpin oleh Syuaib Tahir, S.Pd tengah mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Sejumlah masalah internal mencuat dan menimbulkan gejolak di lingkungan sekolah dalam beberapa waktu terakhir.

 

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah dugaan rekayasa absensi kehadiran oleh Kepala Madrasah Syuaib Tahir. Beberapa pegawai dan guru di MIS Amanah Ruteng dilaporkan mengalami gesekan dengan kepala madrasah terkait keabsahan absensi yang dianggap tidak akurat dan terindikasi manipulasi data.

 

Selain itu, Syuaib Tahir juga dikritik karena tidak pernah mengambil inisiatif untuk mengadakan rapat komite bersama orang tua wali murid sejak dilantik sebagai kepala madrasah. Ketidakhadiran rapat komite ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan orang tua siswa mengenai transparansi pengelolaan dana komite sekolah.

 

Masalah lain yang turut menambah kompleksitas situasi di MIS Amanah Ruteng adalah dugaan pemerasan dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum ASN guru terhadap beberapa guru dan pegawai honorer.

 

Dugaan ini muncul terkait kendala pencairan tunjangan sertifikasi guru (TPG). Oknum ASN tersebut diduga menuding guru dan pegawai honorer bertanggung jawab atas masalah pencairan yang sebenarnya berakar pada ketidakhadiran ASN tersebut yang tidak memenuhi persyaratan.

 

“Ini situasi yang sangat merugikan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua pihak di sekolah,” ujar salah satu pengamat pendidikan yang meminta namanya tidak dipublikasikan. “Semua pihak harus segera disikapi dengan serius agar kondisi sekolah kembali kondusif dan proses pendidikan tidak terganggu.”

 

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepala madrasah maupun yayasan pengelola terkait berbagai isu yang berkembang. Masyarakat dan orang tua siswa berharap adanya langkah cepat dari Dinas Pendidikan dan pihak terkait untuk mengusut dan menyelesaikan permasalahan tersebut demi terciptanya iklim pendidikan yang sehat dan transparan di MIS Amanah Ruteng.