Berita

KMPI SULSEL Desak Polda Sulsel Periksa SPBU 74.926.45 Sinjai, Pertamina Regional VII Diminta Stop Suplai BBM

×

KMPI SULSEL Desak Polda Sulsel Periksa SPBU 74.926.45 Sinjai, Pertamina Regional VII Diminta Stop Suplai BBM

Sebarkan artikel ini

KMPI SULSEL Desak Polda Sulsel Periksa SPBU 74.926.45 Sinjai, Pertamina Regional VII Diminta Stop Suplai BBM

 

Makassar, 27/08/25 – Komite Merah Putih Indonesia (KMPI) Sulawesi Selatan kembali menggebrak dengan desakan keras terhadap aparat penegak hukum dan pihak Pertamina.

 

Jika sebelumnya KMPI menekan Polres Sinjai untuk menindak dugaan mafia BBM, kali ini tuntutan mereka naik level: Ditreskrimsus Polda Sulsel diminta segera memeriksa manajer SPBU 74.926.45 di Kabupaten Sinjai yang diduga kuat menyalurkan solar subsidi ke jaringan mafia migas.

 

Wahid, Koordinator Wilayah KMPI Sulsel, juga menegaskan agar Pertamina Regional VII Makassar segera menghentikan suplai BBM ke SPBU tersebut sampai ada kepastian hukum.

 

“Kami sudah turun aksi di Mapolres Sinjai terkait mafia BBM subsidi, tapi sampai hari ini tidak ada tindakan. Ini menimbulkan tanda tanya besar: ada apa dengan Polres Sinjai? Kenapa kasus yang jelas-jelas merugikan rakyat kecil ini dibiarkan begitu saja?” tegas Wahid.

 

 

 

Menurutnya, lambannya penanganan aparat membuka ruang kecurigaan publik terhadap adanya dugaan kongkalikong dalam penegakan hukum.

 

Tidak hanya itu, KMPI juga menyerukan agar Propam/Paminal Polda Sulsel turun tangan memeriksa Kasat Reskrim dan Kanit Tipiter Polres Sinjai, yang dinilai mandul dalam penanganan berbagai aktivitas ilegal di Sinjai—mulai dari tambang galian C, bisnis BBM subsidi, hingga dugaan pelepasan pelaku judi sabung ayam yang sebelumnya ditangkap Tim Resmob.

 

Wahid menegaskan, KMPI Sulsel tidak akan tinggal diam.

 

“Minggu ini kami akan kembali turun aksi, sekaligus melayangkan pengaduan resmi ke Propam Polda, Ditreskrimsus, dan Pertamina Regional VII. Jangan sampai Polda Sulsel dianggap tutup mata terhadap mafia BBM di Sinjai,” pungkasnya.

 

Dengan nada keras, KMPI Sulsel menyindir bahwa jika aparat terus berdiam diri, publik bisa menilai adanya indikasi pembiaran sistematis terhadap mafia energi di daerah.