Berita

Wujudkan Sumberdaya Manusia yang Unggul Menuju Lamsel Maju, Pemdes Karya Mulyasari Gelar Rembuk Stunting

×

Wujudkan Sumberdaya Manusia yang Unggul Menuju Lamsel Maju, Pemdes Karya Mulyasari Gelar Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini

Lampung Selatan,–Dalam upaya mempercepat pencegahan dan penurunan stunting, Pemerintah Desa (Pemdes) Karya Mulyasari menggelar Rembuk Stunting untuk tahun 2026 yang berlangsung di Balai desa setempat, pada Senin (21/7/2025)

Rembuk stunting sendiri, melibatkan
Sekretaris Desa (Sekdes) Frengky beserta Aparatur Desa, Perwakilan Kecamatan, Puskesmas, PLKB, BPD, Kader Posyandu, Guru PAUD, PKK, dan Bidan Desa, Kader KPM, Pendamping desa dan Babinsa

Kepala Desa Karya Mulyasari Tarjono di wakili Sekretaris Desa (Sekdes) Frengky
mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai wujud komitmen bersama dalam penanganan stunting di desa

“Penanganan stunting masih menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2026 untuk pencegahan dan penanganan stunting,” tegas Frengky

Menurut dia rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa yang nantinya akan di bawa dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2026

Frengky menyampaikan setelah dilakukan rembuk stunting dan menerima berbagai usulan-usulan pada tahun 2026 desa Karya Mulyasari dapat menganggarkan nya untuk keperluan yang sifatnya kegiatan pencegahan stanting sesuai dengan arahan dari pendamping desa

“Di laksanakan rembuk stunting sendiri
untuk menyiapkan berbagai usulan guna keperluan penanganan stunting yang ada di desa supaya lebih maksimal,” kata Frengky

Sementara kader KPM Sundari menjelaskan di desa Karya Mulyasari
tercatat sejak tahun 2023 ada 1 balita yang mengalami stunting dan hingga saat ini data tersebut belum mengalami penurunan

Akan tetapi, kata Sundari sejak tahun 2025 angka tersebut bertambah 4 balita. Namun itu semua tercatat sebagai warga pendatang yang ingin menetap di desa

Menurutnya dari 4 balita tersebut, berbagai macam upaya telah di upayakan seperti memberikan makanan tambahan dengan makanan yang bergizi seperti telur dan lainnya

“Makanan bergizi diberikan tidak pada pada ibu hamil saja, balita serta ibu menyusui,” kata Sundari

Selain itu, kata Sundari kami bersama Bidan desa, Kader, PLKB, KPM, selalu memberi bimbingan dan arahan kepada para calon pengantin (Catin)

Skrining kesehatan diperlukan, untuk
mengetahui apakah seseorang mempunyai risiko tinggi terhadap masalah kesehatan. Dengan kata lain untuk mendeteksi sedini mungkin ada tidaknya penyakit tertentu. Seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes

Pentingnya pemeriksaan kesehatan agar pada saat dia akan menikah, nantinya betul betul siap sebagai ibu yang punya usia subur memiliki kekebalan yang bagus sehingga pada saat ia melahirkan sudah siap segala nya

“Dengan begitu dirinya berharap pada tahun 2026 desa Karya Mulyasari permasalahan stunting akan dapat teratasi hingga sampai ke tingkat zero,” ujarnya

Peningkatan angka stunting kata Sundari tidak lepas dari pola asuh orang tua, meskipun demikian, ini akan menjadi prioritas pemerintah desa, dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. oleh sebab itu, program ini harus betul-betul dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor, mengingat urgensi persoalan stunting ini,

“Kami selaku kader KPM di bawah naungan Bidan desa dan Puskesmas Candipuro serta pemerintah desa
berkomitmen akan selalu merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh pada anak,” imbuhnya

Ditempat berbeda Camat Candipuro Sumiati mengatakan bahwa kegiatan Rembuk Stunting dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang “Percepatan Penurunan Stunting”.

Sumiati menyebutkan, kegiatan Rembuk Stunting merupakan bagian dari 8 aksi konvergensi penurunan stunting di Lampung Selatan. Sebab, sejak tahun 2018 Kabupaten Lampung Selatan telah ditetapkan menjadi salah stau kabupaten lokus penanganan stunting.

“ Alhamdulillah penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan progres yang menggembirakan,” ujar dia

Sumiati menambahkan, dengan semangat gotong royong dan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang terus  dilakukan di wilayah Candipuro, pihaknya terus bertekad dan berkomitmen untuk menuntaskan masalah stunting dengan target 2026 zero stunting.

Untuk itu Sumiati berharap, agar upaya penanganan dan pencegahan stunting berjalan secara sinergi serta berkelanjutan, salah satunya yaitu melalui peningkatan kolaborasi berbagai stakeholder, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring dan evaluasi.

“Tentunya kebijakan penanganan dan pencegahan stunting ini merupakan kegiatan bersama, Akan tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak,” tandasnya

(Red)