Berita

Kronologi Kasus Dugaan Perselingkuhan yang Melibatkan Kepsek SMA Negeri 8 Borong, Berujung Gugatan Cerai di PN Ruteng

6
×

Kronologi Kasus Dugaan Perselingkuhan yang Melibatkan Kepsek SMA Negeri 8 Borong, Berujung Gugatan Cerai di PN Ruteng

Sebarkan artikel ini

Kronologi Kasus Dugaan Perselingkuhan yang Melibatkan Kepsek SMA Negeri 8 Borong, Berujung Gugatan Cerai di PN Ruteng

 

Manggarai Timur —Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan Alvin Hadu (AH), Kepsek SMA 8 Borong, dengan seorang guru SMA di Kecamatan Lamba Leda Selatan kini mencuat ke permukaan publik.

 

Kasus ini bermula ketika Yasni Saik Hasiman (YSH), Istri dari Alvin Hadu menceritakan dugaan perselingkuhan suaminya kepada suami sah guru yang mengajar di SMA N 5 Lambaleda Selatan itu.

 

“Dia yang datang ke rumah saya waktu itu bersama sopir trevel dan disaksikan orang tua saya. Dia bilang, jangan kau cari ibu Elan. Dia sudah 4 hari nginap bersama suami saya Alvin Hadu di Hotel Mawar Labuan Bajo,” kata Rino, suami sah guru SMAN 5, meniru ucapan Yasni Saik Hasiman.

 

Rino berkata, waktu itu ia menanyakan kepada Yasni Saik kenapa tidak langsung lapor ke polisi kalau sudah ada bukti.

 

“Namun Ibu Yasni menyarankan kami untuk pergi melihat sendiri di Hotel Mawar Labuan Bajo. Kaka saya waktu itu yang pergi cek di Labuan Bajo. Sampe di Bajo, kakak saya tidak sempat ke Hotel Mawar karena nomor telepon saksi yang diberikan Ibu Yasni tiba-tiba non aktif tidak bisa dihubungi.”

 

Dalam ketidakpastian, Rino akhirnya meminta pertanggungjawaban Ibu Yasni selaku pemberi informasi awal.

 

Rino kemudian melaporkan Yasni Saik Hasiman di Polres Matim atas dugaan pencemaran nama baik. Akan tetapi, belum sempat dilakukan mediasi karena Polisi tiba-tiba memutuskan untuk menghentikan penyelidikan atau SP3.

 

“Saya kecewa sekali. Polisi harusnya memeriksa Ibu Yasni, apakah benar informasi perselingkuhan itu. Tiba-tiba kasus itu SP3 tanpa harus memeriksa saksi-saksi seperti Sopir Trevel dan Orang tua saya,” bebernya.

 

Klarifikasi Kepsek

 

Kepala Sekolah SMAN 8 Borong, Alvin Hadu sempat memberikan klarifikasi kepada keluarga Suami sah perempuan yang bersama dengannya di Hotel Mawar Labuan Bajo.

 

Berikut kutipan klarifikasi Salvinus Hadu (Alvin Hadu) yang salinannya diterima Media ini.

 

“Dengan ini saya menyatakan dan kelarivikasi atas laporan atau penyampaian dari Ibu Yasni Daiman Hasiman Saik, kepada keluarga atau suami dari Ibu Herlina Elan di Tenda atas kejadian di Labuan Bajo di Hotel Mawar pada Tanggal 29 Juli 2024. Saya menyerangkan bahwa laporan itu sesungguhnya tidak seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Yasni Daiman Hasiman Saik, saya salvinus hadu pada kejadian itu hanya bersifat membantu Ibu Herlina Elan. pada hari minggu saya berangkat dari rehes Jam 9 Pagi dan tiba di Bajo Pukul 15 Lewat Sore Hari dan saya bertujuan untuk menjenguk Anak sekaligus untuk melunasi Uang Sekolah dari Anak saya yang bersekolah di Seminari Gabungan Labuan Bajo, pada sore hari sekitar Jam 5 Sore saya buat setatus sedang berada dilabuan bajo tiba-tiba Jam 19.00 lewat Ibu Herlina Elan Chat Ke Saya tanya apa benar pa berada di Labuan Bajo ia Ibu, apa ada yang bias saya bantu lalu ibu itu menjawab ia pa saya butuh bantuan, pa tolong bantu saya lalu saya menjawab kenapa Ibu sekarang Ibu berada dimana di Labuan Bajo Ibu Herlina Elan menjawab bahwa saya tidak tau pa ini posisi dimana karena saya tidak tau Labuan Bajo dan baru kesini lalu saya bilang Ibu Foto saja tempatnya dan saya bilang ini di Kampung Ujung Ibu, Ibu tunggu di situ saya kesana, sampai di kampung ujung saya lihat ibu itu berada di depan alfa mart lalu saya panggil dan dalam posisi menangis, saya bilang ibu mau kemana saya tidak tau pa tolong bantu saya pa carikan saya tempat penginapan lalu saya menjawab baik ibu ada tempat penginapan yang murah itu hari saya menginap disitu Bersama anak-anak waktu sya antak saya punya anak. Sampai di hotel ibu herlina elan bilang pa bias bantu saya lagi ka pake pa punya nama di respsonis karena saya takut pada saya punya suami cari saya sampai di labuan bajo saya juga tidak berpikir Panjang dan jawab bias ibu. Setelah pesan kamar antar barangay itu ibu kelantai 3 dan dia sambal menangis.

 

Lalu saya tanya ada apa dengan ibu pa saya mau pergi merantau kekalimantan sambal menangis, setelah itu saya bilang ke ibu herlina elan ibu saya mau balik kekeluarga sudah ini sudah malam sekarang ibu sudah aman kalua ibu butuh bantuan, kalua ibu buruh bantuan tinggal kabar saja, lalu dia jawab de pa terimakasih banyak sudah merepotkan ite, pada hari selasa sore ibu herlina elan caht saya dia bilang pa tidak jalan-jalan kesini ka sore dulu ibu setelah dari asrama anak sebentar saya kesana. Sampai disana kami cerita di depan tempat parkir hotel sambil cerita dan saya titip cas hp dan dari situ ibu elan ajak saya jalan kepelabuhan karena dia bilang hari ini saya terakhir saya di labuan bajo pa besok saya jalan sudah lalu saya bilang baik ibu tapi sebentar pa saya tidak keluar dari mobil sebentar saya bilan tidak apa-apa ibu…lalu saya bilang ibu bias titip disini saya punya tas kecil ka pas pulang baru saya ambil, isi di dalam tas kecil itu. Ada parfum, jam tangan, rokok La, dompet, buku Rekening, baju bola warna merah. Ibu herlina elan bilang ia pa titip di kamar saja, setelah ngobrol kami pulang dari pelabuhan jalan-jalan saya antar ibu sampai di lantai 1 saja saya bilang saya sampai sini saja ibu ite naik sudah kekamar kalau sudah aman entar sampai kekamar ite chat saja. Baru saya jalan lalu dia chat saya aman dan sudah alam kamar saya langsung jalan….tiba-tiba saya sudah didepan marina ibu herlina elan telpon bahwa ada yang ketok pintu kamar dan sebut saya punya nama, saya heran dan kaget pada saat itu.

 

Akhir dari pernyataan saya ini bahwa saya tau ibu herlina elan pada tahun 2023 bulan April pas kegiatan FLS2N di sekolah mereka tingkat sma se- manggarai timur dan saya ketua kordinator debat Bahasa Indonesia sedangkan mereka ibu herlina elan sebagai panitia local bertanggung jawab bidang debat Bahasa Indonesia itu makanya saya tau dan tidak ada hubungan apa-apa hanya sebagai rekan tim dalam debat itu, dan kejadian di labuan bajo itu di hotel mawar saya tidak berada Bersama ibu herlina elan dan bena-benar hanya membantu buktinya saya tidak ada di video kejadian itu.

Demikian surat pernyataan ini serta klarivikasi dari saya.”

 

Resmi Bercerai

 

Alvin Hadu bersama Istrinya Yasni Saik saat ini sudah resmi bercerai di Pengadilan Negeri (PN) Manggarai, belum lama ini, pasca kejadian di Hotel Mawar Labuan Bajo.

 

Dalam sidang yang berlangsung beberapa bulan lalu, mantan istri dari oknum kepsek tersebut memberikan kesaksian yang mengungkapkan bukti-bukti perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya bersama seorang perempuan yang berstatus istri orang.

 

Info yang diperoleh Media ini, PN Ruteng juga menghadirkan Sekuriti Hotel Mawar Labuan Bajo dan Petugas resepsionis yang bertugas saat oknum Kepsek melakukan chek in bersama selingkuhannya.

 

“Fakta persidangan di PN Ruteng yang menyebabkan oknum Kepsek dan istrinya bercerai. Kami sudah dapat penjelasan klarifikasi baik dari Kepsek maupun mantan istrinya,” ujar Kanit Pidana Umum Polres Matim kepada Media ini beberapa waktu lalu.

 

Polres Matim sempat memanggil beberapa pihak terkait laporan pengaduan yang dilayangkan suami sah dari perempuan yang berselingkuh dengan Kepsek AH.

 

Akan tetapi, Polres Matim tidak bisa menerima laporan terkait dugaan perzinahan atau perselingkuhan. Sebab, lokus kejadian itu terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

 

“Kami menyarankan para korban untuk melaporkan kejadian ini di Polres Mabar. Sebab lokasi perzinahan terjadi di wilayah Polres Mabar,” pungkasnya.

 

Kasus ini bermula ketika mantan istri oknum Kepsek menggerebek Suaminya sedang bersama perempuan lain di Hotel Mawar Labuan Bajo.

 

Ia kemudian mengamankan barang bukti yakni koper yang berisi pakaian milik sang suami bersama selingkuhannya.

 

Namun, barang bukti yang diduga berkaitan dengan kasus tersebut hingga saat ini masih berada di tangan YSH mantan istri oknum kepsek yang terlibat.

 

Saat diperiksa polisi, YSH mengatakan bahwa ia masih memegang sejumlah barang bukti yang dianggap penting dalam penyelidikan.

 

Beberapa di antaranya adalah Koper dan tas berwarna merah yang berisi pakaian milik selingkuhan oknum Kepsek, dan dompet milik Kepsek AH.

 

“Sebelumnya saya sempat membuat pengaduan dan melaporkan YSH di Polres Matim dalam kasus pencemaran nama baik. Saya laporkan dia karena saya kira dia sudah menuduh istri saya berduaan bersama suaminya. Namun setelah dia dipanggil polisi, dia sebutkan bahwa kejadian itu benar adanya dan sudah mengamankan barang buktinya. Polisi kemudian menghentikan penyelidikan dugaan yang saya laporkan. Sekarang saya akan fokus melaporkan Kepsek AH bersama istri saya dengan pasal perzinahan,” kata Rino.

 

Rino berharap, ada itikad baik dari YSH untuk menyerahkan barang bukti tersebut di Kantor Polisi agar dia bisa mengambil langkah hukum lebih lanjut.

 

“Kemarin saya sudah berkonsultasi dengan kuasa hukum saya. Sampai saat ini saya tunggu YSH menyerahkan barang bukti tersebut,” pungkas Rino.