Pendidikan

Miris, Siswa SD Negeri 1 Sidomulyo Belajar dalam Kelas yang Bocor

×

Miris, Siswa SD Negeri 1 Sidomulyo Belajar dalam Kelas yang Bocor

Sebarkan artikel ini

Lampung Selatan – Siswa-siswi SD Negeri 1 Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan terpaksa bila saat turun hujan mengurangi waktu belajar karena harus membagi ruang kelas. Bahkan sempat di liburkan

Hal ini dikarenakan ada 3 ruang kelas yang kondisinya rusak parah.Kerusakan paling parah ada di bagian atap. Ketika hujan turun, air akan tempias masuk ke dalam kelas.

Tampak terlihat para murid dalam kelas harus menggeser beberapa meja dan kursi agar mereka tidak terkena tetesan air hujan. Meski demikian, mereka tetap antusias mengikuti proses belajar mengajar.

Berdasarkan informasi yang didapat Lantangnews, Sekolah Dasar Negri 1 Sidomulyo ini belum tersentuh perbaikan sejak 17 tahun lamanya. Bahkan 7 kepala sekolah berganti dan selalu mengajukan perbaikan namun belum ada tanda-tanda perbaikan

“Saya mengajar sudah lama, jadi memang kondisi itu belum tersentuh sepenuhnya dari bantuan pemerintah daerah. Selama ini hanya perbaikan-perbaikan kecil saja yang yang di lakukan oleh Komite sekolah.
Kalau sudah rusak berat ini ya nggak boleh pakai dana BOS,” kata Tatik sebagai guru kelas, Jumat (7/3/2025)

Menurut dia kondisi gedung sekolah seperti itu, perbaikan harus menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah

Dirinya menjelaskan hingga kini ada tiga ruangan yang kalau hujan deras turun anak-anak harus di pulangkan. Karena ruang kelas sama sekali tidak bisa digunakan bocor

“Tiga ruangan rusak parah. Jadi kami kan kalau dalam melaksanakan proses pembelajaran jika hujan sangat menyusahkan,” ujar Tatik

Sementara Kepala Sekolah SD Negeri 1 Sidomulyo Unita SP.d mengatakan bahwa sudah beberapa kali kami mengusulkan perbaikan ke pihak dinas pendidikan bahkan baru baru ini saya melibatkan komite sekolah untuk memohon bantuan menyusun proposal perbaikan atap sekolah melalui anggota Dewan tapi sampai saat ini belum ada titik temunya.

“Bahkan pernah di tahun 2023 tahun lalu, itu ada bantuan perbaikan atap kelas, kami di janjikan kalau tidak di akhir tahun 2023 atau di awalan 2024, tapi hingga kini belum terealisasi,” kata Unita

Karena tidak di perbaiki atas kerusakan ini, dia menyebutkan hanya ada 3 ruang kelas yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Akibat hal ini, murid tidak dapat belajar dengan maksimal karena harus berbagi ruang kelas.

“Total kelas ada tiga ruang kelas yang rusak dan sangat mengkhawatirkan
seluruh siswa itu bergantian waktunya, jadi jam belajarnya nggak maksimal, apalagi kalau hujan mereka kami suruh pulang,”terang dia.

Atas kondisi ini, para dewan guru berharap bantuan untuk perbaikan gedung sekolah secara total segera direalisasikan.

“Harapan kami bisa segera diperbaiki secara total, kasihan anak-anak ini yang ingin belajar namun selalu terganggu dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah rusak parah,” imbuhnya

Unita tak lupa memberikan mengapresiasi perhatian jurnalis terhadap kondisi sekolahan kami. Dimana, atap sekolahan kami sudah rusak dan sudah pada bocor dan kayunya sudah pada lapuk sangat membutuhkan perbaikan segera agar proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan nyaman dan aman.

“Trimakasih untuk jurnalis yang selalu peduli dengan keadaan sekolahan kami meminta untuk perbaikan,” tandas Unita

(Met)