BeritaKesehatan

Warga Resah, Bau Tak Sedap dari Pabrik Pakan Ikan di BK 9 Belitang Cemarin Lingkungan

10
×

Warga Resah, Bau Tak Sedap dari Pabrik Pakan Ikan di BK 9 Belitang Cemarin Lingkungan

Sebarkan artikel ini

OKUTIMUR – Warga Desa Mojosari, Kecamatan Belitang, OKU Timur merasa resah akibat bau busuk dan menyengat yang berasal dari pabrik pakan ikan di BK 9.

Meskipun tempat pabrik pakan ikan itu berada di Desa Sukosari, Kecamatan Belitang. Namun dampak polusinya dirasakan warga Desa Mojosari.

Pabrik pakan itu diketahui merupakan milik salah satu warga dan binaan dari Pemkab OKU Timur. Terlebih pabrik tersebut telah bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bahkan, keberadaan pabrik pakan ikan itu diketahui untuk mendukung program kampung patin Pemkab OKU Timur yang selalu dì bangga-banggakan.

Tetapi dìsisi lain, masyarakat sekitar sangat resah terhadap keberadaan pabrik tersebut. Karena menimbulkan dampak bau busuk ikan asin yang menyengat.

Padi selaku Kadus Dusun 3 Desa Mojosari, Kecamatan Belitang membenarkan adanya dampak polusi menyengat bau ikan asin.

Terkhusus saat waktu pagi hari, baunya sangat menyengat dan mengganggu. “Kalau arah angin kesini, baunya minta ampun, sangat menyengat,” ungkapnya, Sabtu 14 September 2024.

Padi menceritakan, polusi udara dengan bau menyengat ini sudah terjadi cukup lama, tepatnya semenjak pabrik itu berdiri.

“Pabrik itu berdiri sudah sekitar 1 tahun lebih. Waktu baru-baru dulu baunya luar biasa. Warga lainnya juga merasakan dampak yang sama,” ucapanya.

Padi mengaku pihaknya sudah mengumpulkan tanda tangan warga yang merasa terganggu akibat dampak polusi bau ikan asin tersebut.

Bahkan, tanda tangan para warga yang keberatan tersebut, sudah diserahkan kepada Kepala Desa Mojosasi.

Selain itu, ibu kades Mojosari sudah pernah menyampaikan terkait keluhan warga ini ke kabupaten.

Bahkan pihak kabupaten sudah pernah memberikan tembusan kepada Kepala Desa Sukosari agar polusi pabrik bisa diatasi.

“Mungkin setelah ada tembusan dari kabupaten, pabrik itu akhirnya membuat pagar. Tapi tetap saja baunya masih ada, meski agak sedikit berkurang,” cetusnya.

Sementara, Poniman warga yang bermukin sekitar pabrik itu juga mengaku setiap hari merasakan aroma tak sedap akibat polusi.

“Setiap hari mas bau ikan asin menyengat. Apalagi kalau pas mereka bongkar muatan saat mobil masuk, baunya minta ampun,” keluhnya.

Sebagai masyarakat biasa, pihaknya hanya bisa pasrah terhadap kondisi yang ada. Sebab kata dìa, jika mau mengadu, ya ngadunya kemana.

“Kita sudah sangat resah, tapi mau gimana mas, mau mengadu kesiapa. Kita ini hanya masyarakat kecil,” ucapnya.

Pihaknya berharap, Pemkab OKU Timur melalui pihak terkait bisa menindaklanjuti keluhan ini.

Sebab, jika dìbiarkan terus menerus tentu membuat masyarakat tidak nyaman. Apalagi pabrik ini dekat pemukiman dan jalan lintas.

Ia berharap ada tindakan tegas dari Pemda OKU Timur. Kasihan lah, mereka dapat untung, masyarakat hanya dapat bau.

“Apalagi tidak ada kompensasi sama sekali terhadap warga sekitar,” tegas warga. (BF)