BANYUASIN, Proletarmedia.com – Suara penolakan tentang PJ Bupati Banyuasin yang kabarnya akan dijabat oleh Hani Syopiar Rustam yang merupakan Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri terus bergulir, kali ini datang dari tokoh pemuda Kabupaten Banyuasin Budi Setiawan yang merupakan Koordinator Kesatuan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuasin.
Menurut Budi Setiawan nama Hani Syopiar Rustam sangat asing bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin bahkan tidak perna mengabdikan diri untuk Bumi Sedulang Setudung.
“warga masyarakat manapun pasti menginginkan Pemimpin dari orang yang mereka kenal dan pernah berbuat dan mengabdi bagi mereka, sama halnya dengan Kabupaten Banyuasin kita mengharapkan PJ Bupati diangkat dari orang yang telah mengabdi untuk banyuasin dan tentunya sangat mengenal kultur Budaya, Masyarakat dan Geografis Kabupaten Banyuasin”tuturnya
“jika PJ Bupati Banyuasin dijabat oleh orang asing yang tidak pernah sekalipun mengabdikan diri untuk Kabupaten Banyuasin itu sama saja Halnya dengan Penjajahan bagi kami, kami tidak akan terima dan kami pastikan akan Bangkit Melawan”tegasnya
“entah apa pertimbangan dari Kemendagri sehingga menunjuk orang luar padahal DPRD Kabupaten Banyuasin sudah mengusulkan nama-nama yang memang layak menjabat PJ Bupati Banyuasin yang tentunya sudah terbukti mengabdi untuk Bumi Sedulang Setudung”sesalnya
“Kabupaten Banyuasin ini sangat Heterogen yang terdiri dari 21 Kecamatan, 288 Desa serta 17 kelurahan yang terbagi menjadi Daratan dan Perairan, belum lagi dengan kultur Budaya dan Karakteristik Masyarakat yang sangat beragam yang terdiri dari berbagai macam suku yang tentunya harus dipimpin oleh orang yang sangat mengenal itu semua”pungkasnya
“tidak mungkin orang asing tau-tau datang dan menjadi pemimpin menjadi PJ Bupati disini, sekarang saja sudah memancing gejolak, bagaimana mau menjamin kondusifitas apalagi membangun kabupaten banyuasin”kesalnya
“Jika pihak Kemendagri tetap memaksakan PJ Bupati Banyuasin yang bukan usulan dari Masyarakat banyuasin kami pastikan akan melakukan aksi penolakan bahkan perlawanan sebagai bentuk protes kami yang tidak mau dijajah di Bumi Sedulang Setudung”tutupnya